Rabu, 19 Agustus 2009

CALL FOR SUBMISSIONS FOR THE BORACAY CO-PRODUCTION MEETING

The Boracay Co-production Meeting is the first international platform in the Philippines where independent filmmakers from developing countries from South and East Asia can apply for partial grants for their feature film projects. Organized by Cinemanila International Film Festival, the meeting's third edition will take place on October 24-26, 2009 in Boracay, Philippines.


Eight to ten projects will be chosen to participate in the Co-production meeting.  The deadline for submission is September 15, 2009.   Applications should be postmarked no later than this date.

The requirements are the following:

1.    The grant is only open to filmmakers that are citizens of developing countries from South        and East  Asia, not including Singapore.
2.    The project should be feature length; animation is accepted.
3.    The project can be at any of the stages of production--pre-production, production or                post-production stage. However, we shall only consider projects that are recent and have        not been shopped around for more than two years.
4.    The organization will not shoulder the travel expense of the applicant from her or his            respective country to Manila and back. Only food and accommodation expenses in the            duration of the meeting will be covered.
5.    The following requirements must be submitted in English and in both printed and digital         (CD-ROM) copies:

a. synopsis
b. treatment or/and script
c. director's statement
d. production, shooting schedule
e. budget and financial plan
f. director's biography/filmography
g. producer's biography/filmography

All submissions should be mailed no later than September 15, 2009 to:

    Cinemanila International Film Festival
    Attn: Boracay Co-production Meeting
    41-Begonia St. Tahanan Vill.
    Paranaque City, Metro Manila 1700
    Philippines
    Tel #: +632 3927935

For inquiries, e-mail cinemanila@gmail.com or visit www.cinemanila.org.ph

Selasa, 20 Januari 2009

Pekan Film Jepang di bioskop 21 TIM


Pekan Film Jepang

Karya Takeshi Kitano & Kiyoshi Kurosawa

KINEFORUM  DKJ

(Bioskop TIM 21)

Kompleks TIM,

Jl. Cikini Raya 73

 

Teks bahasa Inggris.Terbuka untuk UMUM. GRATIS. Tanpa tanda masuk.

Kapasitas ruang max. 130 kursi.

Jakarta International Film Festival (JiFFest) 2008 baru saja usai di akhir tahun lalu. Pada kesempatan tersebut telah diputarkan dua film karya Kurosawa Kiyoshi dan Kitano Takeshi. Sebagai post event dari JiFFest 2008, the Japan Foundation mendatangkan film-film karya kedua sutradara besar ini khusus untuk diputarkan pada acara Pekan Film Jepang.

Kiyoshi Kurosawa

Kurosawa memulai karirnya sebagai sutradara tahun 80-an dengan film-film kisah yakuza dengan biaya minim. Kyua (Cure) (1997)adalah karyanya berupa serial pembunuhan yang mendapat pengakuan dunia internasional . Di tahun yang sama Kurosawa mulai membuat film jenis two thrillers back-to-back, berjudul Serpent's Path and Eyes of the Spider

Pada tahun 1999 Kurosawa melahirkan Charisma, sebuah karya kelanjutan dari Cure. Di tahun 2001 ia menyutradarai Pulse, film hantu yang bergentayangan melalui jaringan internet. Selanjutnya, Kurosawa merilis  Akarui Mirai (Bright Future) (2003) yang dibintangi Tadanobu Asano, film pertama yang menggunakan  24p High-Definition video camera.

Takeshi Kitano

,Adalah sutradara, komedian,aktor, editor film,presenter,penulis skenario, penulis, penyair, pelukis, desainer video game yang memperoleh banyak kritik sekaligus pujian dari dalam maupun luar negeri untuk karya-karyanya yang dinilai kerap menampilkan perilaku ganjil dan eksentrik. Di luar dunia perfilman ia populer dengan sebutan Beat Takeshi.

Film awal Kitano berkisah seputar gangster yakuza atau polisi. Karya film Kitano secara paradoks kerap meninggalkan tekanan yang kontroversial. Komedi suram yang tersembunyi dalam filmnya menyuguhkan pertanyaan moral dan bahan pemikiran bagi penontonnya. Masyarakat Indonesia mengenalnya sebagai pembawa acara TV  sekaligus komedian dalam Takeshi's Castle (Benteng Takeshi) Penampilannya dalam  Zatōichi di tahun 2003 meraih sukses yang luar biasa.

 

JADWAL PENAYANGAN FILM KIYOSHI KUROSAWA & TAKESHI KITANO

19 Januari 2009 14.15 Kumo no Hitomi          24 Januari 2009 14.15 Kids Return

17.30 Kikujiro No Natsu                       17.30 Hebi no michi

19.30 Violent Cop                             19.30 Kikujiro No Natsu

20 Januari 2009 14.15 Hana-Bi                 25 Januari 2009 14.15 Kairo

17.30 Kids Return                             17.30 Hana-Bi

19.30 A Scene at the Sea                      19.30 Akarui Mirai

21 Januari 2009 14.15 Kikujiro No Natsu       26 Januari 2009 14.15 Sonatine

17.30 Oinaru Genei                            17.30 Kumo no Hitomi

19.30 Hebi no michi                           19.30 Ningen Gokaku

22 Januari 2009 14.15 Ningen Gokaku            27 Januari 2009 14.15 Oinaru Genei

17.30 Violent Cop                              17.30 Cure

19.30 Sonatine                                 19.30 Akarui Mirai

23 Januari 2009 14.15 Akarui Mirai             28 Januari 2009 14.15 Kairo

17.30 A Scene at the Sea                       17.30 Hana-Bi

19.30 Cure                                     19.30 Cure

 

Sinopsis

Kumo No Hitomi

Eyes of the Spider

Sutradara: Kiyoshi Kurosawa

Penulis Skenario: Kiyoshi Kurosawa, Yoichi Nishiyama

 

1997/83 menit

 

Nijima melakukan pembalasan dendam terhadap orang yang telah menculik dan membunuh anak perempuannya. Setelah membunuh orang tersebut laki-laki ini tiba-tiba menemukan bahwa dirinya memiliki sisi gelap dan merasa tidak ada lagi alasan baginya untuk tetap hidup. Ia pun menyetujui ajakan kawan lamanya Iwamatsu untuk bergabung dalam sebuah kelompok yakuza sebagai pembunuh bayaran. Di akhir cerita ketua kelompok memintanya untuk membunuh Iwamatsu, yang dicurigai memiliki hubungan khusus dengan musuh mereka…….

 

Kikujiro no Natsu

Kikujiro's Summer

Sutradara: Kitano Takeshi

Penulis Skenario: Kitano Takeshi

Pemain: Kitano Takeshi, Yusuke Sekiguchi, Kayoko Kishimoto

 

1999/121 menit

 

Masao ingin pergi menemui ibunya yang tidak pernah ia lihat. Melalui serangkaian kejadian yang aneh, Kikujiro dipaksa untuk menemani Masao dalam perjalanannya. Padahal Kikujiro sendiri bukanlah penjaga yang cocok untuk anak itu. Kikujiro adalah seorang pembual, kasar dan oportunitis. Namun, ternyata perjalanan Masao bersama Kikujiro menjadi sebuah perjalanan yang mengajarkan kepada keduanya tentang kehidupan.

 

Film ini terpilih menjadi satu film favorit dalam Cannes Film Festival tahun 1999.

 

Sono Otoko, Kyoubou no Tsuki

Violent cop

Sutradara: Kitano Takeshi

Penulis Skenario: Hisashi Nozawa

Pemain: Kitano Takeshi, Maiko Kawakami, Makoto Ashikawa

 

1989/103 menit

 

Detektif Azuma adalah seorang polisi yang suka menggunakan cara-caranya sendiri yang penuh kekerasan dalam penyelidikan. Ketika sedang menyelidiki  jaringan penjual obat terlarang, Azuma menemukan bahwa teman dekat serta rekan kerjanya, Iwaki terlibat dalam jaringan tersebut namun akhirnya dihabisi oleh Kiyohiro orang bayaran Nito. Saat mengatasi kasus ini, Azuma nyaris membunuh Kiyohiro namun hal ini mengakibatkan terbunuhnya rekan sekerjanya. Ia pun menerima sanksi dan dipaksa mengundurkan diri serta melepaskan kasus ini. Kiyohiro yang lolos, menculik Akari, adik Azuma dan memperkosa serta mencekokinya dengan narkoba. Azuma pun pergi menemui para penjahat tersebut untuk menegakkan keadilan versinya sendiri.

Film ini merupakan debut kesutradaraan Kitano  Takeshi. Awalnya ia hanya menjadi pemain film, tapi ketika sutradara awalnya jatuh sakit menjelang pengambilan gambar, Takeshi didaulat oleh para produser film untuk menjadi sutradara.

 

Hana-bi

Fireworks

Sutradara: Kitano Takeshi

Penulis Skenario: Kitano Takeshi

Pemain: Kitano Takeshi, Kayoko Kishimoto, Ren Osugi

 

1998/103 menit

 

Nishi adalah seorang detektif dengan istri yang sedang sekarat akibat Leukimia. Dalam suatu tugas, partner tugasnya tertembak hingga mengalami kelumpuhan. Nishi diliputi oleh rasa bersalah akibat kejadian tersebut. Seiring dengan semakin beratnya penyakit istrinya, Nishi pun memutuskan untuk meninggalkan kepolisian. Namun ternyata, dalam rangka melakukan hal-hal yang benar bagi orang-orang yang ia cintai, Nishi harus melakukan hal-hal yang salah.

 

Film tentang detektif yang merana ini merupakan drama humanis yang memenangkan grand prizes (Golden Lion Winner) di Venice International Film Festival, the Bandila Baurista IFF, Sao Paulo IFF dan the European Academy's Screen International FF.

 

Kizzu Ritan

Kids Return

Sutradara: Kitano Takeshi

Penulis Skenario: Kitano Takeshi

Pemain: Ken Kaneoko, Masanobu Ando, Leo Morimoto

 

1996/108 menit

 

Dua orang sahabat mengunjungi kembali sekolah mereka dulu untuk mengenang masa-masa muda mereka yang konyol. Sewaktu di sekolah dulu, mereka berdua adalah anak-anak yang sering berulah dan mengganggu teman. Sekarang mereka berdua telah memiliki tempat di kehidupan masing-masing. Shinji menjalani seorang petinju profesional, sedangkan Masaru bergabung dengan sebuah kelompok Yakuza.Mereka berdua telah mengalami asam garam kehidupan masing-masing Bagaimana kemudian mereka memandang kenangan masa lalu mereka bersama?

 

Film ini terpilih untuk the Director's Fortnight pada Cannes Film Festival 1996 dan meraih peringkat ke-dua dalam polling the Kinema Jumpo. Ando Masanobu memulai debutnya sebagai aktor dalam film ini dan meraih banyak penghargaan sebagai "pendatang baru" di tahun tersebut.

 

Ano natsu, Ichiban Shizukana Umi

A Scene at the Sea

Sutradara: Kitano Takeshi

Penulis Skenario: Kitano Takeshi

Pemain: Kuroudo Maki, Hiroko Oshima, Sabu Kawahara

 

1991/101 menit

 

Shigeru dan Takako adalah sepasang kekasih. Mereka memiliki satu kesamaan, yaitu keduanya memiliki gangguan pendengaran. Suatu hari Shigeru menemukan sebuah papan selancar di tempat pengumpulan sampah. Sejak itu ia jatuh cinta pada olahraga selancar. Cintanya pada olahraga itu begitu besar hingga mengancam menghancurkan segala sesuatu yang ada di sekelilingnya, termasuk hubungannya dengan Takako.

 

Film ini menduduki rangking ke-6 untuk film terbaik tahunan pilihan Kinema Jumpo dan dipuji sebagai kisah cinta yang mengejutkan mengingat film-fillm Kitano yang umumnya menampilkan kekerasan. 

 

Oinaru Genei

Barren Illusions

Sutradara: Kiyoshi Kurosawa

Penulis Skenario: Kiyoshi Kurosawa

Pemain: Shinji Aoyama, Miako Tadano, Shinji Takeda

 

1999/95 menit

 

Tokyo, di masa depan yang tidak terlalu jauh, terancam oleh serangan spora misterius yang menyebar melalui udara. Spora tersebut mengandung virus yang mematikan bagi manusia. Sepasang kekasih, Haru dan Michi, merelakan diri mereka untuk menjadi subjek tes obat virus tersebut, walaupun diri mereka menjadi steril akibat efek negatif obat tersebut. Haru sendiri adalah seorang musisi yang merasa hidupnya kosong tanpa makna, sedangkan Michi adalah seorang petugas pos internasional yang senang menghiasi apartemennya dengan benda-benda curian serta senang berfantasi pergi berjalan-jalan ke negeri-negeri asing. Mereka berdua berupaya sekuat tenaga mempertahankan hubungan mereka, namun dunia mereka yang berbeda membuat mereka semakin lama semakin jauh dan semakin merasa asing satu sama lain.

 

Hebi no Michi

Serpent's Path

Sutradara: Kiyoshi Kurosawa

Penulis Skenario: Hiroshi Takahashi

Pemain: Sho Aikawa, Teruyuki Kagawa, Hua Rong Weng

 

1998/85 menit

 

Niijima, seorang guru ahli matematika misterius dan Miyashita, bekas anggota gangster menculik Otsuki, salah seorang pimpinan geng Miyashita di masa lalu. Di sebuah gudang mereka menyiksa laki-laki itu untuk mengakui perbuatannya. Miyashita mencurigai Otsuki adalah orang yang telah memperkosa dan membunuh gadis kecilnya. Namun laki-laki itu tidak mengakuinya dan agar terbebas dari siksaan ia menyebutkan nama Hiyama sebagai pembunuhnya. Otsuki ternyata berbohong dan Hiyama justru menuduh lakki-laki itulah pembunuhnya. Belakangan keduanya membuat cerita bahwa putri Miyashita dibunuh oleh Ariga. Mendengar kisah ini Nijima melemparkan sebuah pistol dengan satu peluru kepada keduanya dan menyampaikan bahwa ia hanya membutuhkan satu orang di antara kedua laki-laki itu. Hiyama yang lebih cekatan meraih pistol dan menembakkannya pada Otsuki.Selanjutnya Miyashita dan Niijima menggelandang Hiyama ke tempat Ariga bermukim. Ternyata Hiyama tidak mengenal Ariga sehingga Miyashita pun menembaknya. Untuk menemui Ariga kedua laki-laki ini harus melewati rintangan yang sulit. Tanpa menyadari jika dirinya pun menjadi target pembunuhan, Miyashita berterima kasih kepada Niijima yang telah banyak membantunya. Tanpa menunggu lagi Niijima memukul Miyashita hingga pingsan. Ketika sadar ia melihat jasad Otsuki, Hiyama dan Ariga di sekitarnya. Niijima mengatakan bahwa gadis kecilnya pun telah diperkosa dan dibunuh.

 

Pembunuhan itu direkam dalam video yang dijual secara gelap. Dulu, Miyashita memang kerap bertugas menjual video yang tidak pernah ia ketahui isinya. Di layar monitor Miyashita mulai menyaksikan gadis kecilnya….

 

Ningen Gokaku

License to Live

Sutradara: Kiyoshi Kurosawa

Penulis Skenario: Kiyoshi Kurosawa

Pemain: Hidetoshi Nishijima, Shun Sugata, Lily

 

1999/109 menit

 

Yoshi Yutaka, usia 24 tahun, terbangun dari koma panjang selama 10 tahun. Ia jatuh koma karena sebuah kecelakaan. Saat tersadar ia menemukan jika keluarganya porak poranda. Ia pun berjuang untuk memulihkan kembali kehidupannya yang hilang selama 10 tahun.

 

Sonatine

Sonachine

Sutradara: Kitano Takeshi

Penulis Skenario: Kitano Takeshi

Pemain: Kitano Takeshi, Aya Kokumai, Tetsu Watanabe

 

1998/94 menit

 

Murakawa, salah seorang pemimpin geng yakuza kecil di Tokyo ditugaskan oleh bossnya, Kitajima untuk pergi ke Okinawa membantu menyelesaikan persengkataan antara dua geng yakuza di sana. Bersama kelompoknya ia  berangkat ke pulau tersebut.  Namun, setibanya di sana, ternyata mereka menghadapi situasi yang berbeda. Di pulau itu mereka justru diperintahkan untuk berperang melawan geng di sana. Beberapa anggota Murakawa tewas dan mereka pun bersembunyi di sebuah pantai terpencil sambil menunggu perintah selanjutnya. Di tempat persembunyian Murakawa menjalin hubungan khusus dengan seorang wanita. Dua anggota lainnya pun bersahabat dengan wanita ini. Setelah beberapa saat mengalami kehidupan yang tenang salah seorang anggota Murakawa ditembak oleh komplotan lawan. Murakawa yang mendengar jika bossnya tengah berkunjung ke pulau Okinawa untuk rapat bersama pimpinan gangster lainnya tiba-tiba hadir memuntahkan tembakan ke seluruh peserta rapat…..

-----------

Akarui Mirai

Bright Future

Sutradara: Kiyoshi Kurosawa

Penulis Skenario: Kiyoshi Kurosawa

Pemain: Joo Odagiri, Tadanobu Asano, Tatsuya Fuji

 

2002/115 menit

 

Yuji dan Mamoru, adalah sepasang sahabat yang bekerja di sebuah pabrik. Keduanya terjebak dalam rutinitas kehidupan yang menjemukan. Suatu hari Mamoru menghilang dan meninggalkan ubur-ubur peliharaannya untukYuji. Setelah sebuah insiden yang mengejutkan, Yuji menemui ayah Mamoru dan mulai bekerja di bengkelnya….


Cure

Sutradara: Kiyoshi Kurosawa

Penulis Skenario: Kiyoshi Kurosawa

Pemain: Koji Yakusho, Masato Hagiwara, Tsuyoshi Ujiki

1997/115 menit

Detektif Takabe ditugaskan untuk menyelidiki serangkaian kasus pembunuhan yang terjadi di Tokyo. Pembunuhan-pembunuhan itu sepertinya saling tidak berhubungan satu sama lain kecuali adanya tanda silang besar di tubuh setiap orang. Dalam setiap kasus, polisi bisa langsung menangkap para pelakunya. Namun, semua pelaku ternyata tidak saling mengenal satu sama lain. Kesamaan mereka hanyalah bahwa mereka mengaku tidak sadar telah melakukan pembunuhan tersebut dan mereka mengenal satu orang yang sama, yaitu Mamiya. Takabe pun menangkap dan menginterogasi Mamiya, seorang laki-laki yang berperilaku menyimpang. Ternyata Mamiya pernah berkuliah di fakultas kedokteran dengan spesialisasi psikiater. Ia juga mampu menghipnotis. Apa yang dialami Mamiya semasa mahasiswa dulu ?

 

 

Kairo

Pulse

Sutradara: Kiyoshi Kurosawa

Penulis Skenario: Kiyoshi Kurosawa

Pemain: Haruhiko Kato, Kumiko Aso, Koyuki

 

2001/118 menit

 

Serangkaian bunuh diri terjadi di Tokyo. Seorang teman kerja Michi Kudo pun juga melakukan bunuh diri atas alasan yang tidak ia mengerti. Kudo pun mencoba melakukan penyelidikan atas bunuh diri temannya. Di tempat lain, Haruhiko Kato mencoba mempelajari internet, namun ia justru menemukan serangan dari dunia hantu ke dunia manusia yang dilakukan melalui sambungan internet.

Kamis, 04 Desember 2008

Workshop SKENARIO Metode HOLLYWOOD

Salam Kreatif Kawan-kawan Pecinta Fiksi!
 
FiXiMix kembali memberikan kesempatan kepada Anda untuk mengikuti WORKSHOP SKENARIO FILM ALA HOLLYWOOD!
 
Kali ini untuk Angkatan ke-5 Kelas Dasar dan Angkatan ke-2 Kelas Lanjutan.
 
Catat waktunya: Sabtu, 13 Desember 2008 ini Kelas Dasar dan Lanjutan akan kembali dimulai. DAFTARKAN diri Anda mulai SEKARANG hingga Jumat, 12 Desember 2008.
 
Pengajar akan mengupas dan memberikan pelatihan tentang bagaimana membuat skenario Film Cerita Komersil dengan metode praktis ala Hollywood . Materi yang diberikan pengajar begitu padat dan kaya.
 
Seluruh Peserta akan menjelajahi petualangan kreatif berupa: 
       * Outline Subject
       * Interactive Discussion
       * Story Presentation 
       * Idea Performance
Sejak Ide Cerita, Premise, Karakter, Konflik, hingga Penulisan dengan struktur 3 Babak hingga FINAL draft!
Apa pun yang ingin Anda tanyakan mengenai Skenario Film Fiksi Komersil bisa Anda ajukan kepada Tutor, termasuk kiat-kiat presentasi/cara 'menjual' skenario yang baik dan menarik.
 
Tutor/Pengajar: Rikrik El Saptaria
Praktisi Film & Televisi, Penulis Skenario & Sutradara
Karyanya antara lain:
FTV Suspense BLACK MIRROR, Misteri Kisah Nyata (Penghuni Terakhir, Tumbal Perselingkuhan, Gudang Bertuah, dll.), FTV Indonesian Crime Story, Doku-drama, Film Cerita Jangan Sok Gaul, Romano Kejora (judul asli skenario film remaja yang sempat memicu kontroversi dalam FFI 2006 lalu), film-film iklan, dan lainnya; menulis Buku ACTING HANDBOOK dan berikutnya bertema Menulis Skenario Film Komersil; menulis Kritik dan Resensi Film dan Televisi pada beberapa surat kabar nasional (Kompas, Pikiran Rakyat, dsb.), serta Ide + Cerita untuk Film Layar Lebar yang baru saja beredar dan lumayan lama bertahan di jaringan bioskop: From BANDUNG with LOVE
 
Tiap Sabtu, 6 Kali Pertemuan @ 2 Jam (bahkan seringkali lebih dari 2 jam saking seru dan padatnya!) 
                                   
Fasilitas                       : Modul, Sertifikat, Softdrink
 
Biaya Pendaftaran    : Rp 50.000 (untuk semua Kelas)
 
Biaya Belajar          : - Kelas Dasar            : Rp 600.000,-
 
     - Kelas Lanjutan        : Rp 750.000,-
(untuk yang sudah pernah belajar penulisan skenario).
 
PAKET HEMAT (diskon Rp 250.000) bagi yang LANGSUNG daftar untuk 2 Kelas (Kelas Dasar dan berlanjut ke Kelas Lanjutan)
 
Waktu          : Kelas Dasar : Sabtu, 10-12 WIB
                  Inti Materi: Menulis Skenario Film Cerita 24 menit
 
                                                 Kelas Lanjutan : Sabtu, 13-15 WIB
               Inti Materi: Menulis Skenario Film Cerita 75 menit.
 
Kelas dimulai Sabtu, 13 Desember 2008
 
Pembayaran dilakukan dengan datang langsung ke FiXiMix atau transfer ke Bank BNI cab. Dutamas Fatmawati, Jakarta Selatan. No. Rek. 0128028320 paling lambat 12 Desember 2008 (kalau sudah transfer mohon langsung telp./SMS).
 
Daftar sekarang!
 
Isi Formulir Pendaftaran di bawah ini dan kirimkan ke fiximix@yahoo.com, lalu lakukan pembayaran. Ditunggu hingga 12 Desember 2008.
 
 
Formulir Pendaftaran
Workshop SKENARIO Film Cerita FiXiMix
 
Nama                                      :
 
Tempat/Tgl. Lahir                    :
 
Alamat                                     :
 
 
No Tel.                                                :
 
No. HP                                                :
 
E-mail                                      :
 
Pendidikan Terakhir                :
 
Status Aktivitas Sekarang      : Pelajar/Mahasiswa/Bekerja/Lainnya (sebutkan)
 
di Lembaga apa/bidang apa   :
 
Pernah ikut workshop/pelatihan skenario sebelum ini?
       1. Ya (sebutkan kapan dan di mana):   
       2. Tidak
 
Dari mana mengetahui informasi Workshop Skenario FiXiMix? (Pilih salah satu)
       1. Milis (sebutkan nama milisnya):
       2. Friendster
       3. Flyer (selebaran)
       4. Teman
       5. Lainnya (sebutkan):
 
Alasan mengikuti Workshop Skenario FiXiMix:
 
Buku Fiksi apa yang Anda suka? (jika ingat, sebutkan judulnya)
Film Fiksi apa yang Anda suka? (jika ingat, sebutkan judulnya)
 
 
Adakah hal lain yang menurut Anda bisa dikategorikan sebagai fiksi? Silakan sebutkan:
 
Sampai jumpa...!
 
 *CATATAN: Syarat minimal 8 peserta dan maksimal 12 peserta

FiXiMix, stasiun fiksi
Toko – Rental – Diskusi – Workshop & Kursus – Pertunjukan – Eksperimentasi – Publikasi

Jl. Desa Putra No. 74, Alber -
Jagakarsa, Jakarta Selatan 12640
Tel. 021-713 90 682, 0815 956 2258

Selasa, 02 Desember 2008

JiFFest Indonesian Feature Film Competition 2008


Due to the ongoing airport strike in Bangkok, Thailand, we regret to inform you that Kong Rithdee (director, film critic, Thailand) will not be able to attend this year's 10th JiFFest 2008. His capacity in the fest as one of the jury members for JiFFest Indonesian Feature Film Competition will be replaced by Paolo Bertolin, main programmer for Udine Far East Film Festival in Italy. He is also a member of the selecting committee of Venice International Film Festival. Since 2004, he has worked as a film critic and reporter, focusing prevalently on films from East and South-East Asia.

Two other jury members in the competition remain the same: Russell Edwards (film critic, Australia) and Rudy Tjio (film buyer, distributor, Germany). Ten selected films in this year's competition are: Fiksi, Get Married, In the Name of Love, Laskar Pelangi, Love, May, Mereka Bilang Saya Monyet!, Perempuan Punya Cerita, Quickie Express, and Radit & Jani.

The competition will bestow Best Indonesian Feature and Best Indonesian Director awards. Previous winners in the competition include Denias Senandung di Atas Awan (Best Indonesian Feature, 2006), Rudi Soedjarwo for 9 Naga (Best Indonesian Director, 2006), 3 Days to Forever (Best Indonesian Feature, 2007) and Deddy Mizwar for Nagabonar Jadi 2 (Best Indonesian Director, 2007).

------------------------------------

Sehubungan dengan ditutupnya Bandara Svarnabhumi di Bangkok, Thailand, yang masih berlangsung hingga saat ini, kami mengabarkan bahwa Kong Rithdee (sutradara, kritikus film, Thailand) tidak dapat hadir di JiFFest ke-10 tahun 2008 ini. Perannya pada festival tahun ini sebagai salah satu juri JiFFest Indonesian Feature Film Festival Competition akan diambil alih oleh Paolo Bertolin, programmer utama Udine Far East Film Festival di Italia. Paul juga anggota tim seleksi film di Venice International Film Festival. Sejak 2004, ia telah bekerja sebagai kritikus dan wartawan film, dengan fokus pada film-film Asia Timur dan Asia Tenggara.

Dua anggota juri lainnya dalam kompetisi ini tetap tak berubah: Russel Edwards (kritikus film, Australia) dan Rudy Tjio (pembeli film, distributor, Jerman). Sepuluh film yang terpilih untuk kompetisi tahun ini adalah: Fiksi, Get Married, In the Name of Love, Laskar Pelangi, Love, May, Mereka Bilang Saya Monyet!, Perempuan Punya Cerita, Quickie Express, dan Radit & Jani. Kompetisi akan memberikan penghargaan Best Indonesian Feature dan Best Indonesian Director. Pemenang sebelumnya dalam kompetisi lalu antara lain Denias Senandung di Atas Awan (Best Indonesian Feature, 2006), Rudi Soedjarwo untuk 9 Naga (Best Indonesian Director, 2006), 3 Hari Untuk Selamanya (Best Indonesian Feature, 2007) dan Deddy Mizwar untuk Nagabonar Jadi 2 (Best Indonesian Director, 2007).


10th Jakarta International Film Festival (JiFFest)

December 5-9, 2008



Jl. Sutan Syahrir I C/3-4

Jakarta Pusat 10350

INDONESIA



Phone: +62-21-31925113/31925115

Fax: + 62-21-31925360

Website: http://www.jiffest.org/

__._

Selasa, 22 April 2008

[FILM] 3 HARI NONTON FILM GRATIS


3 HARI NONTON FILM GRATIS
screenDocs! Traveling 2008
Pemutaran Film dan Diskusi bersama pembuat film.
 Denpasar:
14 April 2008: ISI Denpasar
15 April 2008: New Media College
16 April 2008: ISI Denpasar
14 dan 15 April: Diskusi bersama IGP Wiranegara (sutradara Tumbuh Dalam Badai)
Cp: Made (minikino)
         08155735736
        made@minikino.org
 Makassar:
18 April 2008: Gedung Mulo
19 April 2008: LEC Teater III, Universitas Hasanudin
20 April 2008: LEC Teater III, Universitas Hasanudin
19 April: Diskusi bersama Tino Saroenggalo
Cp: Joe (Rumah Ide)
        081355083901
       x_joe_3m@yahoo.co.id
 Medan
24-26 April 2008
24 April 2008 : Gelanggang Mahasiswa USU
25 April 2008: Lab Pariwisata USU
26 April 2008: Lab Pariwisata USU
26 April: Diskusi bersama Andibachtiar Yusuf (sutradara film The Jak)
Cp: Fakhrullah (UKM Fotografi USU)
       085270001027
      Fakhrullah27@yahoo.com
 Padang
28 Aril 2008: Universitas Negeri Padang
29 April 2008:Universitas Putra Indonesia
30 April 2008: Universitas Bung Hatta
29 April 2008: Diskusi bersama Edwin (sutradara film Misbach: dibalik Cahaya Gemerlap)
Cp: Tomi (Komunitas Seni Hitam Putih)
       081374314609
      masngovil@yahoo.co.id
 
Film yang diputar:
1. (JANGAN) ADA KUSTA DIANTARA KITA
M. Aan Mansyur, Nurlina-Indonesia-2007-17 min
 2. CRESCENT MOON OVER THE SEA (BULAN SABIT DI TENGAH LAUT)
Yuli Andari M-Indonesia-2007-50 min
  3.GUBUK REOT DI ATAS MINYAK INTERNASIONAL
Tedika Puri Amanda,Kukuh Martha Afni-Indonesia-2007-16
  4. HELPER HONGKONG NGAMPUS
Ani Ema Susanti, Yunni Dhevie Hapsari-Indonesia-2007-15 min
  5. MISBACH:DIBALIK CAHAYA GEMERLAP
Edwin-Indonesia-2007-33min
  6.PAGGOYANG CADDIA
Lusyanne Erhid Salla, Syamsir, Nila Karlina-Indonesia-2007-16 min
 7. LAYING BETWEEN ELEPHANTS
Aryo Danusiri-Indonesia-2007-90 min
  8.PLEASE VOTE FOR ME
Weijun Chen-China-2007-58 Min
  9. RENITA-RENITA
Tonny Trimarsanto-Indonesia-2006-15 min
 10. SALATA BALADI
Nadia Kamel-Egypt/Switzerland/France-2007-105 min
11. TAWURAN ANTAR MAHASISWA
Edi Sumardi, Rio Ahmad-Indonesia- 2007 -16 min
12. THE DROWN SEA (LAUT YANG TENGGELAM)
Yuslam Fikri Ansari (Yufik)- Indonesia -2007-94 Min.
  13. THE JAK
Yusuf-Pohan-Indonesia-2007-72 min
  14. TUMBUH DALAM BADAI
IGP Wiranegara-Indonesia-2007-33 min
  15. UANG NAIK
Ulfiani , Muhammad Ishak-Indonesia-2007-28 menit
 16. WATER FROM HEAVEN
Wawan Sumarmo, Indonesia-2006-15 min   
 
Selain itu kami membutuhkan informasi komunitas film yang ada di masing-masing kota tersebut.
Terima kasih,



Selasa, 15 April 2008

Pemutaran film pendek Prancis-Indonesia & diskusi bersama Rémi Fontanel

Pusat Kebudayaan Prancis – CCF Jakarta mempersembahkan
MYTHOLOGIE(S) DE MON VOISIN
Pemutaran film pendek Prancis-Indonesia
& diskusi bersama Rémi Fontanel


Sabtu, 19 April 2008 pukul 15.00 WIB
di Sinema CCF Jakarta
Jalan Salemba Raya 25 Jakarta Pusat 10440

Masuk bebas
Bekerjasama dengan Festival Sinema Prancis, program à courts d'écran
kali ini akan menampilkan koleksi dari Mythologie(s) de mon voisin,
sebuah asosiasi yang memfasilitasi sutradara muda untuk mempromosikan
karyanya dengan mengkompilasikan karya-karya mereka dalam DVD untuk
didistribusikan
keseluruh dunia. Program ini juga menyertakan dua film pendek Indonesia
dan diskusi bersama Rémi Fontanel, salah satu pendiri asosiasi
Mythologie(s) de mon voisin.

Mythologie(s) de mon voisin : www.mdmv.net

SINOPSIS
Kulihat Tamanku
Renas Makki | Fiksi | 3'02" | Gnosis Film | 2004

Di sebuah rumah kosong, seorang ayah menghadapi kenyataan pahit bahwa
saat ini, bayinya yang baru saja lahir sedang sekarat.

Mythologie de mon voisin
Violaine Tatéossian | 4 min. | DV

Tetanggaku... tiap malam... siapa dia?

La vie après la mort d'Henrietta Lacks
Mathias Théry | 24 min. | DV

Manuel, peneliti penerbangan, adalah seorang pemuda simpatik, lucu dan
kekanak-kanakan. Baginya, praktek ilmiah ada hubungan dengan khayalan.

Une journée de -Lucie
Laurent Charles | 5 min. | 16 mm.

Dari diculik, menjadi perempuan yang abadi, seharian penuh, sebuah
hidup,
lintasan, perjalanan...

Pop
Adrian Kukal | 6 min. | DV

Setiap pagi, rutinitas yang sama...

Dernière sonate au clair de lune
Morgan Rauscent | 14 min. | DV

Sonata sinar rembulan terakhir dapat menjadi sebuah halaman tertentu
dalam
sejarah perfilman, sebuah film tak biasa yang terlupakan dan
direstorasi...

Mon beau sourire
Angèle Diabang Brener | 4 min. | DV

Kadangkala kita harus sedikit berkorban untuk menjadi cantik

Les enfants de Roberto
Laurent Charles | 10 min. | DVCAM

Sebuah pendekatan perbandingan dari data ekonomis dan teknis dari film
independen...

Reason to Live and the Simplest way to die - Seperti Ikan
Moonaya | Fiksi | 4'30" | 2006

Film ini menggambarkan rasa tertutup dan terasing karena tidak menerima
keragaman di sekitar. Di sini dengan kontras digambarkan perpaduan
gambar realita Jakarta dengan rangkaian gambar puitis.

EPILOG

à courts d'écran adalah sebuah program yang memfasilitasi pembuat film
pendek Indonesia-Prancis melalui pemutaran film serta diskusi untuk
menciptakan ruang apresiasi bagi pembuat film pendek dan publik. CCF
Jakarta membuka ruang bagi pembuat film pendek Indonesia untuk terlibat
dalam program ini. Pembuat film pendek Indonesia dapat mengirimkan karya
ke CCF Jakarta untuk dikurasi dan ditampilkan dalam satu program
pemutaran. Program pemutaran dilakukan sebulan sekali di CCF Salemba
serta tempat lainnya.

à courts d'écran
Pusat Kebudayaan Prancis - CCF Jakarta
Jalan Salemba Raya no. 25 Jakarta Pusat 10440
Tel (021) 390 77 16, 390 85 85
Fax (021) 390 85 86
acourtsdecran@ccfjakarta.or.id
http://acourtsdecran.wordpress.com
http://www.ccfjakarta.or.id

CALL FOR PAPERS - 5th Annual Southeast Asian Cinemas Conference (ASEACC)

5th Annual Southeast Asian Cinemas Conference (ASEACC) STATES OF INDEPENDENCE

The first decade of the 2000s has seen a stunning upsurge of independent cinema in a number of Southeast Asian countries. This development has been one of the motivations of the Annual Southeast Asian Cinemas Conference (ASEACC), and this year we want to focus completely on the issue of identity. We invite contributions that address the somewhat contentious notion of "independent cinema" from different theoretical and methodological angles. The concept of "independent cinema" means something very different in the emerging countries of Southeast Asia than in the US or Western Europe, and we want to tease out some of the particular qualities of independent cinema in the region.
 
We want to ask what "independence" means in countries, where the commercial film industry is slowly bleeding to death, but where the distribution is often dominated by commercial chains that are rather disinclined to show independent films. We are interested in papers about the situation of independent distribution channels, be it
 "microcinemas" in galleries, socio-cultural centers or people's living rooms, or on the Internet. We are looking for contributions that address the specific aesthetics of independent films from the region. In particular, we encourage papers that study the work of individual independent filmmakers or analyse specific indie films. Finally, we will focus on the situation in this year's host country, the Philippines. As is our tradition, filmmakers will participate in open forums and screen their works.
 
NEW MEDIA
Another focus of this year's conference will be the role of technology and "new media" in the creation of an alternative "mediascape" in the region. We invite papers that examine the influence of digital technology on the film language that Southeast Asian film makers are developing.
 
SOUTH EAST ASIA AND EUROPE
We are also encouraging contributions that engage with historic aspects of dependence and independence, such as the colonial legacies of some European countries in Southeast Asia or more contemporary inter-dependencies between Europe and Southeast Asia (for example, the policies of European film festivals, funding bodies or production companies such as the Rotterdam Film Festival, the Hubert Bals Fund, Fortissimo, etc).
 
OTHER TOPICS
Alternative funding/distribution channels and bodies
Issues of identity and representation in independent film
Interdisciplinary approaches in alternative media production
Independent film and the mainstream
Festivals and grant-giving bodies
The Local and the Global
Independent film in the Philippines
 
5TH ANNUAL SOUTHEAST ASIAN CINEMAS CONFERENCE (ASEACC).
STATES OF INDEPENDENCE
Manila, The Philippines,
November 27 – 29, 2008
 
Please send an abstract (max. 500 words) of your proposed paper to one these members of the program committee of the conference:
Dr. Rolando B. Tolentino: magpaubaya@yahoo.com
Dr. Sophia Harvey: sophfeline@earthlink.net
Dr. Gaik Cheng Khoo: gaik.khoo@gmail.com
Dr. Tilman Baumgärtel: mail@tilmanbaumgaertel.net
 
DEADLINE: May 21, 2008
 
We are currently attempting to get funding for travel subsidies and accommodations but cannot offer any as yet. Prospective participants are strongly encouraged to secure their own travel funding. We are also trying to get discounted hotel and dorm rooms for conference participants.
The conference will be accompanied by screenings of selected independent films from Southeast Asia from November 25 – 26 and on November 30, 2009.
 
For more information on the conference visit our website:


Senin, 14 April 2008

Undangan Pemutaran film & Diskusi Jaringan Perempuan Perdamaian PWA

Peace Women Across the Globe & Kineforum DKJ

mengundang anda hadir pada:

Pemutaran film jaringan Perempuan Perdamaian (Peace Women Across the Globe)
21 - 27 April 2008
Jam 14.00, jam 17.30 & jam 19.00
di Studio 1, Kineforum, Bioskop di TIM, Cikini Raya, Jakarta Pusat
untuk detail sinopsis film yang diputar:
http://1000peacewomenindonesia.blogspot.com

Jadwal film detail:
http://kineforum.wordpress.com

Diskusi:
21 April 2008
jam. 15.30
Ngobrol bareng: Sr. Brigitta Renyaan, Peace Women dari Ambon

25 April 2008
jam 15.30
Ngobrol bareng: Kamala Chandrakirana (Ketua Komnas Perempuan) & Andi (producer Tala Bai)

Kami mengharapkan kehadiran rekan-rekan semua dan mohon memforward email ini kepada jaringan anda.
Kontak Panitia:
Sandie: 0817-669 4913
Ita: 0818 - 831115
Atau email kami: indonesia1000peacewomen@yahoo.com

Terimakasih banyak atas perhatiannya.

Salam,
Olin Monteiro
Koordinator Peace Women Across the Globe (PW

Kamis, 10 April 2008

Film Animasi SING TO THE DAWN di CONCEPT magazine

Numpang lewat:

Ada berita film Animasi "SING TO THE DAWN"
di CONCEPT MAGAZINE terbaru lho, edisi 22

Cari aja di toko buku terdekat:
gramedia, gunung agung, aksara, kinokuniya.

"SING TO THE DAWN" - 99% made by Indonesian artist lho. 

__,_._,___



Senin, 07 April 2008

Parade Film Gratis tentang Perjuangan Wanita

Bulan ini kita akan menyaksikan usaha para perempuan dari berbagai penjuru dunia untuk memperjuangkan perdamaian.Selain menyaksikan perjuangan para perempuan ini, kita juga akan melihat film-film cerita terbaik dari Afrika. Film-film ini adalah pemenang penghargaan Yennenga Stallion, barometer bagi film-film terbaik dari benua ini. Selain itu, kita juga akan menyaksikan bersama film-film cerita dari Jepang dan Italia, semuanya bercerita tentang atau dari perspektif perempuan dari generasi yang berbeda-beda.

Dalam bulan April kita juga akan menonton dan berdiskusi tentang karya pembuat film Prancis yang eksentrik tapi mungkin jarang kita dengar di Indonesia, Maurice Pialat. Rémi Fontanel, seorang spesialis. karya-karya Maurice Pialat, akan memberi pengantar dan berdiskusi tentang estetika, tujuan dan modernitas dalam karya film A nos amours (1983).

Selamat menonton dan berdiskusi di kineforum!

WORLD CINEMA FEATURES
Senin, 7 April 2008
14.15 : Buud Yam
17.30 : Guimba : Un Tyran, une époque
19.30 : Au Nom du Christ

Selasa, 8 April 2008
14.15 : Tilaï
17.30 : A Republic For Sale ( Hanya untuk undangan)
19.30 : Baara

Rabu, 9 April 2008
14.15 : Pièces d'identités
17.30 : Buud Yam
19.30 : Guimba : Un Tyran, une époque

Kamis, 10 April 2008
14.15 : Au Nom du Christ
17.30 : Tilaï
19.30 : Baara

Jumat, 11 April 2008
14.15 : Guimba : Un Tyran, une époque
17.30 : Pièces d'identités
19.30 : Buud Yam

Sabtu, 12 April 2008
14.15 : Baara
17.30 : Au Nom du Christ
19.30 : Tilaï

Minggu, 13 April 2008

14.15 : Buud Yam
17..30 : Guimba : Un Tyran, une époque
19.30 : Pièces d'identités

Sinopsis :
WORLD CINEMA FEATURES

Au Nom du Christ, 82 menit, (Bahasa Prancis dengan subtitel Bahasa
Inggris).Sutradara Roger Gnoan M'Bala. Pemain: Pierre Gondo, Naky Sy
Savané, Akissi Delta UNTUK 13 tahun keatas

Di sebuah desa kecil hiduplah seorang penggembala babi miskin. Suatu
hari ia mabuk berat dan mendapat wangsit bahwa ia adalah "anak Tuhan"
yang dipilih untuk menyelamatkan manusia. Ia menjadi Magloire Pertama,
sepupu Yesus, dan menggunakan kepintarannya untuk mempengaruhi
masyarakat sekeliling serta membentuk sekte...

Fespaco 1993, Grand prix Etalon de Yennenga; Prix Afrique en Création,
Ouagadougou 1993, Prix coopération française pour le cinéma 1993,
Locarno 1993, Prix spécial de la jeunesse; Perugia 1994, Grand prix,
Milan 1994, Prix spécial du jury; Vues d'Afrique Montréal 1994, Grand
Prix, Durban International Film Festival 2002

Baara (1979), 93 menit, (Bahasa Bambara dengan subtitel Bahasa
Inggris). Sutradara Souleymane Cissé. Pemain: Bala Moussa Keïta, Baba
Niaré, Boubacar Keïta UNTUK 13 tahun keatas

Seorang petani dari Mali bekerja sebagai "baara" alias porter di
Bamako. Suatu hari, ia berteman dengan seorang insinyur muda. Insinyur
ini melindunginya, membantu memecahkan persoalannya dengan polisi, dan
membantunya meninggalkan dunia jalanan untuk bekerja di pabrik.

Etalon de Yennenga, FESPACO 1979.; Tanit d'or, grand prix de
l'humanité, prix de la meilleure interprétation masculine, 7ème
journées, cinémathographiques de Carthage.; Grand prix du jury, prix
de la presse, FIFEF Namur.; Grand prix de la meilleure photographie,
mention spéciale de l'OCIC, 31ème festival de Locarno

Buud Yam (1997), 99 menit, (Bahasa More dengan subtitel Bahasa
Inggris). Sutradara Gaston J-M Kaboré. Pemain: Serge Yanogo,Amssatou
Maiga, Sévérine Oueddouda, Colette Kaboré, Augustine Yameogo, Boureïma
Ouedraogo UNTUK 13 tahun keatas

Di tepi sungai Nigeria pada abad ke-19, Wend Kuuni, pemuda yatim
piatu, diduga pembawa sial, pergi berpetualang untuk menemukan tabib
yang dapat menyembuhkan saudari tirinya yang terjangkit penyakit
misterius dan mematikan.

Etalon de Yennenga Fespaco 1997

Guimba : Un Tyran, une époque (1995), (Bahasa Bambara dengan subtitel Bahasa Inggris). Sutradara Cheick Oumar Sissoko. Pemain: Falaba Issa Traoré, Bala Moussa Keïta, Habib Dembele, Lamine Diallo UNTUK 13 tahun keatas

Sitakili, ibukota Sahel, diduduki oleh Guimba Dunbaya beserta anaknya
Janguiné. Kani Coulibaly dijodohkan dengan Janguiné sejak kecil.
Sebagai gadis cantik, ia menjadi incaran banyak orang tetapi tidak ada
yang berani karena Guimba suka meneror.

Etalon de Yennenga, Prix des meilleurs costumes et décors Fespaco 1995.

Il Piu Bel Giorno Della Mia Vita / The Best Day of My Life (2002), 102
menit, (Bahasa Italia dengan subtitel Inggris). Sutradara Cristina
Comencini. Pemain: Virna Lisi, Margherita Buy, Sandra Ceccarelli,
Luigi Lo Cascio, Maria Luisa De Crescenzo. UNTUK DEWASA

Kisah tentang keluarga yang mengalami krisis dalam hubungan antara
anggotanya, dilihat dari sudut pandang Chiara – gadis muda yang akan
segera menjalani komuni pertamanya. Keluarga ini memiliki Irene, figur
perempuan matriarkh yang kuat dengan tiga orang anaknya yang sudah
dewasa.  

Grand Prix des Amériques at the Montréal World Film Festival 2002,
Silver Ribbon for Best Screenplay and Best Supporting Actress from the
Italian National Syndicate of Film Journalists 2002, Grand Prix at the
Créteil International Women's Film Festival 2003

Linda, Linda, Linda (2005), 114 menit, (Bahasa Jepang dengan subtitel
Bahasa Indonesia). Sutradara Nobuhiro Yamashita. Pemain: Du-na Bae,
Aki Maeda, Yu Kashii, Shiori Sekine, Takayo Mimura UNTUK 13 tahun keatas

Tiga anak perempuan membentuk kelompok musik rock untuk festival
sekolah. Rencana mereka terancam karena gitaris kelompok ini pergi
karena merasa main gitar telah melukai tangannya. Mereka juga
kesulitan mencari vokalis sampai akhirnya memilih teman sekolah mereka
yang berasal dari Korea dan bahkan hampir tak bisa berbahasa Jepang,
apalagi menyanyi. Tapi kesulitan mendirikan kelompok musik ini
mengajari mereka banyak hal.  

Best Director Japanese Professional Movie Award 2005, Nominee for
Chlotrudis Award for Independent Films, USA 2008

Pièces d'identités (1999), 97 menit, (Bahasa Prancis dengan subtitel
Bahasa Inggris). Sutradara Mweze Dieudonné Ngangura. Pemain: Gérard
Essomba, Herbert Flack, Dominique Mesa, Dieudonné Kabongo, Cécilia
Kankonda UNTUK SEMUA UMUR

Mani Kongo, raja tua dari pedalaman Kongo, pergi mencari putrinya
Mwana dikirim ke Belgia ketika berumur 8 tahun dan tidak ada kabar
berita. Raja tersebut tidak ingin meninggalkan akar budaya-nya sama
sekali.

Etalon de Yennenga, Prix de la meilleure interprétation féminine
Fespaco 1999

Respiro (2002), 95 menit, (Bahasa Italia dengan subtitel Inggris).
Sutradara Emanuele Crialese. Pemain: Valeria Golino, Vincenzo Amato,
Francesco Casisa, Veronica D'Agostino, Filippo Pucillo. UNTUK DEWASA

Grazia (Golino) adalah seorang ibu dari tiga anak yang berjiwa bebas.
Ia menikah dengan Pietro (Amato) seorang nelayan pemalu dan tinggal di
pulau terpencil Lampedusa di laut Mediterania. Ia menunjukkan gejala
manic depressive sehingga keluarganya ingin memasukkannya ke perawatan
pasien kejiwaan. Ia melarikan diri dan bersembunyi di sebuah gua di
dekat pesisir.

Critics Week Grand Prize and the Young Critics Award Cannes Film
Festival 2002, nominasi Best European Union Film at the César Awards 2004

Tilaï (1991),81 menit, (Bahasa More dengan subtitel Bahasa Inggris).
Sutradara Idrissa Ouédraogo. Pemain: Rasmané Ouédraogo, Ina Cisse,
Roukietou Barry, Assane Ouédraogo UNTUK 15 tahun keatas

Saga kembali ke desanya setelah dua tahun menghilang. Segalanya
berubah. Nogma, tunangannya, jadi istri kedua ayahnya. Tapi Saga dan
Nogma masih saling mencintai. Mereka bertemu dan bercinta. Bagi
masyarakat, Saga melakukan inces dan dia harus mati.

Grand Prix Cannes Film Festival 1990, Etalon de yennenga et Prix de la
meilleure musique Fespaco 1991
Kineforum Studio 1 Studio 21 TIM, Jl Cikini Raya 73, Jakarta Pusat
10330. Tel. 021-3162780 (Petrus) email: kineforumdkj@yahoo.co.id  
website: www.dkj.or.id   

Program ini adalah kerjasama kineforum dengan Komnas Perempuan, RAHIMA, PEKKA dan Jaringan Perempuan Perdamaian Indonesia (PWAG Indonesia). Organisasi ini bekerja untuk perbaikan kehidupan dan harkat perempuan baik di komunitasnya maupun Indonesia secara keseluruhan.
Lihat jadwal bulanan dan program pemutaran kineforum di blog: