Kamis, 25 Oktober 2007

GET MARRIED: My Review

From: Haris <shookysonic>
Date: 23 Oct 2007 18:15

Setelah 'Kamulah Satu-Satunya' (2007), Hanung Bramantyo kembali bermain di ranah komedi satir. Hanya saja kali ini ia bekerja sama dengan penulis skenario yang memang handal di ranah tersebut, Musfar Yassin ( Kiamat Sudah Dekat, Ketika, Nagabonar Jadi 2). Hasilnya, jadilah 'Get Married' sebuah komedi ringan tapi tetap berisi sekaligus menghibur.

Seorang perempuan bernama Mae (Nirina Zubir, Kamulah Satu-satunya) berteman sedari kecil dengan tiga laki-laki, Beni (Ringgo Agus Rahman, Maaf, Saya Menghamili Istri Anda), Eman (Aming, Berbagi Suami) dan Guntoro (Desta, I Love You Om ), sehingga ketika besar pun berperangai seperti laki-laki yang dianggap menyusahkan oleh keduaorangtuanya (Jaja Miharja dan Meriam Bellina). Untuk meringkankan 'beban keluarga', Mae pun dijodohkan dengan banyak laki-laki. Sayangnya semua laki-laki tersebut ditolak oleh Mae dan dihajar oleh teman-teman karibnya tersebut agar tidak mengusik Mae lagi.

Namun, kemudian hati Mae tertambat oleh Rendy (Richard Kevin, Cinta Pertama), laki-laki ganteng yang anak orang kaya. Sepertinya Rendy pun tertarik pada Mae. Sayangnya sebuah kesalahan membuat ketiga teman Mae mengira Rendy termasuk laki-laki yang tidak diinginkan sehingga 'menghajar' Rendy hingga babak belur. Karena ibu Mae sakit, maka Mae memaksa salah seorang dari ketiga sohibnya untuk menikahi dirinya! Akhirnya Beni yang terpilih. Saat Mae dan Beni mau melaksanakan akad nikah mereka, datanglah rombongan pemuda kompleks tempat Rendy tinggal untuk membalas dendam. Maka, terjadilah tawuran antara kaum elit dengan kaum pinggiran dengan kepentingan yang tidak jelas lagi.

Terus terang, menyaksikan 'Get Married' seakan menyaksikan kembali kehidupan nyata orang-orang yang ada disekitar kita, karena pendekatan yang diusahakan realitis oleh Hanung ini. Berbagai sindiran-sindiran bernada kritik sosial dalam dialog dan pengadegananya terasa sangat mengena pada sasarannya. Dengan balutan komedi, kita menjadi mampu untuk menertawakan diri sendiri. Bukankah ini merupakan tujuan dari komedi satir?

Hanya saja, komedi satir dengan pendekatan realis ini menjelang paruh akhir malah kemudian cenderung terasa absurd dengan banyaknya adegan slapstik ala komedi trio Warkop di era 80-an dahulu. Terutama pada adegan tawuran yang terasa sangat komikal. Belum lagi kenyataan jika rasanya warga kompleks perumahan elit tidak mempunyai rasa "solidaritas sosial" seperti yang tergambar dalam film ini.

Nirina, Ringgo, Aming dan Desta tampil dengan lepas sehingga terasa alami. Richard Kevin sendiri bermain dengan baik. Terbukti yang telah saya sebutkan saat memberi review 'Cinta Pertama' bahwa Richard hanya butuh arahan dari sutradara yang baik untuk mengeluarkan kemampuan aktingnya. Meriam Bellina dan Ira Wibowo sebagai aktris senior tentu saja tidak diragukan lagi aktingnya. Akan tetapi scene stealer jelas adalah aktor komedi kampiun Jaja Miharja, setelah penapilan cameo-nya di 'Nagabonar JJadi 2' (2007) kemarin.

Terlepas dari segala kelemahannya, 'Get Married' adalah sebuah komedi cerdas yang berhasil. Ia mampu menjalakan misinya sebagai film dengan unsur hiburan sekaligus membawa sesuatu yang bisa diambil oleh para penontonnya. Direkomendasikan!

======================================
This is a dungeon of delightful:
======================================

Tidak ada komentar: